Warganet baru-baru ini dikejutkan dengan video seorang pelajar sekolah rendah kelas 6, berumur 12 tahun yang menjaga ayahnya di Hospital Hasan Sadikin (RSHS), Bandung sini.
Video yang dimuat naik oleh akaun Instagram @Rumah_teduh_sahabat_iin kemudiannya menjadi tular dan menjadi perbualan warganet.
Dalam muat naik itu @Rumah_teduh_sahabat_iin, disebutkan bahawa Yuda Setiawan (berumur 12 tahun) sedang menunggu ayahnya, Iwan Setiawan, yang mempunyai tu mor otak di RSHS sahaja.
Dalam video itu, disebutkan bahawa Yuda terpaksa meninggalkan sekolah selama tiga bulan untuk menjaga ayahnya. Ibunya dikatakan telah pergi meninggal mereka berdua dan tidak diketahui di mana lokasi dia berada, tanpa berita.
Walau bagaimanapun, tidak lama selepas itu video Iwan, ayahnya kepada kanak itu tular . Dalam video itu, Iwan menjelaskan, isterinya sedang bekerja di Dubai, Emiriah Arab Bersatu, katanya.
“Saya memohon maaf yang paling dalam lahir batin saya buat istri saya, mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Iwan dalam video tersebut.
Dalam video Iwan juga menjelaskan komen komen warganet yang menge cam Ketua Kampung dan persekitaran sekitarnya tidak membantu.
“Pak lurah (kades) sering membantu,” katanya.
Iwan juga mengucapkan terima kasih kepada Rumah Teduh dan para sukarelawan yang membantu beliau semasa berada di RSHS.
Kompas.com melawat rumah Iwan dan Yuda di Dusun Bakan Pintu, Kampung Sutudam, Daerah Jatisari, Kabupaten Karawang. Bagaimanapun, Iwan tidak berada di rumah.
Dia mengambil surat rujukan ke Hospital Siloam Purwakarta. Esok, Sabtu (03/16/2019), dia akan kembali ke RSHS dengan PSM dan aparat Kampung Situdam. Walaupun Yuda ada di sekolah.
Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan video seorang anak kelas 6 sekolah dasar (SD) yang menjaga ayahnya di RSHS Bandung seorang diri.(Dok. Instagram Rumah_teduh_sahabat_iin) |
“Kemarin saya kejang, besok saya akan berangkat lagi ke (RSHS) Bandung,” ujarnya dihubungi Kompas.com melalui telepon, Jumat (15/3/2019).
Translate;
“Semalam saya disita, esok saya akan pergi lagi ke RSHS Bandung,” katanya dihubungi Kompas.com melalui telefon pada hari Jumaat (15/3/2019).
Iwan mendedahkan, dia dikejutkan dengan berita bahawa dia menghidap tu mor otak. Rawatan ini dibiayai oleh BPJS Kesihatan. Ia hanya untuk menampung kos lain, seperti pengangkutan dari Karawang ke RSHS, ibu Yuda memutuskan untuk bekerja di Dubai, Emiriah Arab Bersatu, sejak 2016, terutama sekali Iwan tidak lagi berfungsi.
“Sejak tiga tahun lalu,” kata Iwan.
Posted by Erna Nurtania Syamsudin on Sunday, March 10, 2019
Anak pertama Iwan terpaksa bekerja dan tidak bisa setiap saat menjaga dan merawatnya sehingga Yuda yang masih duduk di bangku kelas VI SD mau tak mau harus merawat ayah dan menjaga adiknya yang masih berusia tiga tahun., yang masih berada di kelas enam sekolah rendah, tidak dapat membantu menjaga ayah saya dan menjaga adik perempuannya yang berusia tiga tahun.
Sebelum meninggalkan sekolah, dia mula-mula menyediakan makanan untuk bapanya dan adiknya. Semasa kerja rumah yang lain, seperti mencuci pakaian dan lain-lain, dia bekerja selepas sekolah. Apabila keadaan bapanya jatuh, Yuda dipaksa untuk tidak meneruskan persekolahannya.
“Saya ingin bapak sehat dan bisa bekerja,” ujar Yuda.
Jika ayahnya sudah sehat dan bisa bekerja lagi, Yuda berharap ibunya kembali ke Indonesia dan bisa berkumpul dengan keluarga seperti sediakala.
“Kalau bapak sudah bisa bekerja, saya ingin ibu pulang,” ujarnya.
Bismillah…
Yuda, 12 tahun ( bukan 6thn seperti yg iin sebut di video ini, maksudnya 6SD ), yang kasusnya menjadi VIRAL luar biasa padahal baru iin masukkan di stories ( SG ). .
Ayahnya, Pak Iwan tu mor otak, dan akhir2 ini sering kejang2 mungkin juga karena stress, selalu curhat perihal istrinya yg pergi dan minta cerai meninggalkan ya yg sakit dan 2 anak2 kecil dan 1 sdh besar kerja diluar kota.
Yuda, iin yakini banget, disayang makhluk2 langit, karena kecintaannya dan pengorbanannya yang tulus pada ayahnya, membuat Yuda, tanpa iin duga menjadi viral di dunia maya. Sehingga mengalir bantuan baginya alhamdulillah. Deras… ðŸ˜ðŸ˜. Jadi insya Allah ya.. para sahabat, netizen semuanya… anak ini insya Allah aman dalam pendampingan kami. .
Hanya ada dampak tidak terduga, ketika iin tidak menyangka snap gram iin banyak yg repost dan viral, dan tidak mencantumkan sumber asli dari akun ini. Termasuk beredar nomer2 rekening yg belum ACC ke iin dan iin ngga kenal. inalillahi wa inaillaihii roojiun. .
Mohoooooon please sahabat2 yg mau bantu perjuangan Rumah Teduh, bila ingin menyebarkan info kebaikkan, dicantumkan sumber asli atau repost dgn captionnya. Agar netizen bisa mengecek lgsg kebenaran ceritanya.
Hasbunallahu wa nimal wakiil…
Kang @achmaderik, nuhuuuuuun kita kejar editan utk menunjukkan, pasien ini berasal dari Rumah Teduh dan agar semua bantuan terkoordinir melalui 1 pintu.
Nuhuuuuuun teman2 dari UNPAD @hasyasafarin @naufaalfm@bagasrizkys yg bantu galang dana. Mohon akadnya nanti tidak akan diberikan sekaligus karena pengobatan ayahnya masih akan panjang dan akan diberikan jg bagi pasien2 serupa yg banyak di Rumah Teduh. Hanya kebutuhan utamanya, pengobatan dan sekolah yuda akan betul2 kita jaga insya Allah
Sumber : @rumah_teduh_sahabat_iin.
No comments:
Post a Comment