Waktu itu, aku dan pacarku sudah berpacaran selama 2 tahun. Setelah waktu yang cukup untuk berpacaran, kami memutuskan untuk menikah. Hari itu kami sedang naik taksi untuk membeli cincin kawin dan tanpa disangka-sangka, taksi yang kami tumpangi mengalami kecelakaan. Saat itu pacarku memeluk kepalaku erat-erat supaya kepalaku tidak terbentur, tapi sayangnya beberapa pecahan kaca yang terbang menusuk wajahnya dan luka yang dalam tidak bisa dihindari, dan kami berdua pun pingsan.
Saat aku terbangun di rumah sakit, aku melihat banyak perban terlilit di wajahnya. Aku merasa bersalah, tapi juga bersyukur bertemu dengan wanita yang begitu baik. Pacarku mengatakan lukanya sudah tidak sakit. Tetapi waktu perban dibuka, dia menangis setelah melihat wajahnya yang cantik berubah karena luka-luka yang ada di wajahnya itu. Tapi aku tahu, hal itu terjadi karena dia melindungiku. Aku pun tetap menikahinya.
Di hari pernikahan, semua dandanan dicoba untuk menyembunyikan bekas lukanya, tapi apa daya, tidak semua hal bisa ditutupi. Aku mencoba untuk tidak mempedulikan kata-kata orang dan memberitahu mereka kalau hal itu terjadi karena dia melindungiku, tapi tentu saja, masih banyak orang yang tidak bisa menerima hal itu.
Aku tahu istriku sedih, tapi aku tetap berusaha untuk menghiburnya dan mengalihkan perhatiannya. Sepulangnya kami ke rumah, mamaku langsung datang ke depan kami dan menunjuk-nunjuk juga menghujat istriku. Sambil menangis mama mengatakan kalau aku harus menikah dengan wanita sejelek itu adalah kutukan bagi keluarga kami.
Tentu saja terkadang kata-kata orang lain bisa menggangguku, tapi wanita yang mereka hujat ini adalah wanita yang menyelamatkan nyawaku. Aku tidak bisa meninggalkannya hanya karena wajahnya terluka. Semakin hari, perlakuan mama semakin menjadi-jadi. Istriku dimarahi habis-habisan, terkadang dipukul, bahkan dia tidak diperbolehkan untuk tidur di kamar dan harus tidur di gudang.
Tapi bagaimanapun juga, dia adalah istriku. Aku tidak bisa membiarkannya tinggal di gudang, tapi dia tidak keberatan. Katanya, dia tidak ingin membuat mamaku lebih marah lagi. Keesokan paginya, istriku membuatkan sarapan untuk kami. Tapi begitu mamaku melihat wajahnya, mama langsung marah dan melemparkan mangkok berisi bubur itu ke lantai bahkan berkata, “Ga ada yang tahu kapan makhluk ini bakal meracuni saya!” Sambil menangis, istriku membersihkan pecahan mangkuk beserta dengan bubur yang tidak termakan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Aku merasa sangat marah dan merasa semuanya tidak adil. Malam itu waktu aku pulang ke rumah, aku melihat istriku dimarahi lagi, bahkan dipukuli dengan sapu. Aku bertanya apa yang terjadi, tapi istriku mengatakan kalau dia tidak apa-apa dan semua itu tidak sakit.
Setiap malam, istriku dipaksa untuk tidur di gudang, sendirian, dan kedinginan. Aku tidak bisa seperti ini terus. Aku bingung harus selalu berada diantara pertengkaran 2 orang wanita. Akhirnya dibawah tekanan, aku kemudian meminta untuk cerai, karena kupikir hal ini akan membawa kebaikan untuk semua pihak. Tapi aku tak pernah menyangka kalau istriku akan marah-marah. Dia mengatakan kalau aku tidak punya hati. Dia mengatakan kalau aku sebenarnya tidak cinta dengannya karena dia jelek. Semakin marah, kata-katanya semakin tidak enak didengar.
Akhirnya karena tidak tahan, aku pun mengambil surat cerai dan tiba-tiba istriku tertawa. Dia kemudian mengeluarkan beberapa lembar surat keterangan kalau asuransi kecelakaan dan pernyataan kalau sebagian besar harta milikku akan jatuh di tangannya. Kalau aku menceraikannya, semua harta milikku akan menjadi miliknya dan aku hanya bisa mengambil uang sekitar 25 juta rupiah. Istriku kemudian tertawa dan berkata, “Kalau mau cerai yaudah cerai aja! Semua milikmu akan jadi punyaku! Bahkan rumahmu juga!”
Mamaku marah, tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa. Semua hal ini disembunyikan oleh istriku sampai hari ini. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Kalau rumahku diambil, dimana mamaku akan tinggal? Dimana aku harus tinggal? Bagaimana dengan kehidupanku selanjutnya? Apakah aku harus bercerai atau tidak?
Menurut beberapa orang, cinta yang sejati seharusnya bisa dipertahankan. Sebagai seorang pria, sudah seharusnya pria bisa mengambil keputusan dan mempertahankan apa yang baik. Hubungan yang buruk mungkin bisa menjadi baik seiring waktu kalau dipertahankan. Lagipula istri dari pria ini sudah melindunginya dari luka yang jauh lebih besar, dia melindungi kepala pria yang dia cintai dan bukan kepalanya sendiri. Setiap hari dia juga terus bertahan untuk menghadapi cercaan yang ditujukan padanya. Pertanyaannya, apakah pria itu benar-benar cinta padanya?
Sumber :- cerpen.co.id
Tuesday, August 8, 2017
Home
Unlabelled
Kejam !! Kerana rupa paras nya tidak menarik,,dia disiksa oleh ibu mertuanya...Tidak tahan dengan semua itu dia minta cerai !! Alasan disebalik semua itu buatkan keluarganya tergamam...
Kejam !! Kerana rupa paras nya tidak menarik,,dia disiksa oleh ibu mertuanya...Tidak tahan dengan semua itu dia minta cerai !! Alasan disebalik semua itu buatkan keluarganya tergamam...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment